ANGKA INDEKS (Materi VI : Pengertian dan Indeks Tidak Tertimbang)

Pengertian : Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka indeks dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk tahun sekarang dibandingkan produksi tahun yang lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlau cepat.
Dalam menghitung angka indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut sebagai tahun dasar (base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung angka indeks perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu: a) Tahun dasar hendaknya dipilih pada waktu kondisi perekonomian yang relatif stabil; b) Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh; dan c) Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting, misalnya tahun pada saat terjadinya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Indeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi tiga, yaitu :
Angka Indeks Relatif, yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda.
Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah : I = (ΣPn/ΣPo) x 100%. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; dan Po = Jumlah harga tahun dasar
Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang digunakan adalah : I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; Po = Jumlah harga tahun dasar; dan k = Jumlah barang.
Contoh :
Angka Indeks Relatif : Perkembangan Harga Beras

Tahun

Harga per kg

Penghitungan

Indeks

1998

Rp. 2.500

sebagai tahun dasar

100 %

1999

Rp. 2.750

(2.750 / 2.500) x 100 %

110 %

2000

Rp. 2.900

(2.900 / 2.500) x 100 %

116 %

2001

Rp. 3.000

(3.000 / 2.500) x 100 %

120 %

2002

Rp. 3.100

(3.100 / 2.500) x 100 %

124 %

Indeks relatif tahun 2001 adalah sebesar 120 %, artinya dibandingkan tahun 1998 harga beras per kg pada tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar 20 %.


Angka Indeks Aggregate Sederhana : Perkembangan Harga Komoditi

Komoditi

Harga 2001

Harga 2002

Indeks 2002

A

2.000

2.100

I = (7.650/7.300) x 100%

= 104,79%

B

1.500

1.750

C

2.000

1.900

D

1.800

1.900

JUMLAH

7.300

7.650

Indeks aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar 104,79% atau mengalami kenaikan sebesar 4,79% dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.


Angka Indeks Rata-Rata Relatif : Perkembangan Harga Komoditi

Komoditi

Harga 2001

Harga 2002

Indek per komoditi

A

2.000

2.100

(2.100 / 2.000) x 100% = 105 %

B

1.500

1.750

(1.750 / 1.500) x 100% = 116,67 %

C

2.000

1.900

(1.900 / 2.000) x 100% = 95 %

D

1.800

1.900

(1.900 / 1.800) x 100% = 105,56 %

JUMLAH

422,23 %


Indeks rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 = 105,56%. Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif, pada tahun 2002 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D sebesar 5,56% dibandingkan tahun tahun 2001.


12 komentar:

  1. terimakasih pak, tulisannya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas kuliah...

    BalasHapus
  2. boleh mas, bagus juga, kalau boleh tambah pengertian indeks harga dan indeks harga konsumen...

    BalasHapus
  3. makasih kang, sangat membantu :)

    BalasHapus
  4. thanks ya,,
    ini sangat membantu buat PR makalah saya..

    BalasHapus
  5. aslm,pak ini untuk angka indeks yang tertimbang atau tidak tertimbang sih???
    karena ada kalimat yang menyatakan seperti ini
    "ndeks Tidak Tertimbang : Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya. Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi tiga, yaitu :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Khusus indeks tidak tertimbang. Trima kasih masukannya

      Hapus
  6. makasih sebelumnya atas infonya,
    pak saya mw tanya untuk mencari angka indeks tertimbang dengan menggunakan excel gmn y apa ada nama statistikanya

    BalasHapus
  7. bapak, apa tidak ingin memposting Autoregresif pak?
    heheheee,soalnya saya bingung ne dg AR. .

    BalasHapus
  8. Maunnaya nih pak. Apakah angka indeks ini bisa digunakan sebagai peramalan suatu harga di masa yang akan datang? sebagai contoh Komoditas A pada tahun 2002 = Rp 2.100,- yang mengalami kenaikan sebesar 5% dibanding tahun 2001 = Rp 2.000,- kira-kira berapa harga komoditas A tersebut ditahun 2003? mohon penjelasannya Pa.....?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihat saja materi trend kalau ingin meramalkan harga pada masa akan datang

      Hapus
  9. mau naya nih pak, apakah Angka Indeks Rata-Rata Relatif itu sama dengan Angka indeks nilai (value = V)
    yang rumusnya menggunakan
    IA= ΣPn.Qn/ΣPo.Qo X 100
    atau
    IA= ΣVn/Vo x 100

    mohon jawabannya pak, Terima kasih..,

    BalasHapus

Penerbit: Ardana Media Yogyakarta (Mei 2009)

Penerbit: Ardana Media Yogyakarta (Mei 2009)

Penerbit: P2FE_UMP, Ponorogo (Oktober 2010)

Penerbit: P2FE_UMP, Ponorogo (Oktober 2010)

Penerbit: Ardana Media Yogyakarta (Maret 2009)

Penerbit: Ardana Media Yogyakarta (Maret 2009)

Penerbit : Univ. Muhammadiyah Ponorogo Press, Maret 2013

Penerbit : Univ. Muhammadiyah Ponorogo Press, Maret 2013

Penerbit Univ. Muhammadiyah Ponorogo Press (Juli 2013

Penerbit Univ. Muhammadiyah Ponorogo Press (Juli 2013

Penerbit UNMUH Ponorogo Press Bulan Juli 2015

Penerbit UNMUH Ponorogo Press Bulan Juli 2015

  ©REYOG CITY. Template by Dicas Blogger.

TOPO