Ringkasan : Pada tahun 2005, Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, disamping mendapatkan bantuan pendanaan Program Gerdu-Taskin Reguler, pada tahun tersebut juga terpilih sebagai Desa Model untuk Program Pengembangan Desa Model Binaan Gerdu-Taskin kerja sama dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Swadaya Masyarakat. Dalam Program Desa Binaan Gerdu-Taskin tersebut yang menjadi “unggulan” Desa Kalimalang dan akan dikembangkan adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Industri Roti.
Oleh sebab itu, alokasi dana untuk bantuan modal usaha, dalam bentuk simpan pinjam, lebih banyak diarahkan kepada 14 (empat belas) pokmas industri roti, disamping pokmas mrancangan dan pokmas usaha tikar mendong. Terkait dengan hal tersebut di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini difokuskan pada : 1) Bagaimana pemanfaatan bantuan modal usaha tersebut dalam kaitannya dengan upaya pengembangan industri roti di Desa Kalimalang ?; dan 2) Bagaimana perkembangan Pokmas Industri Roti di Desa Kalimalang setelah mendapatkan bantuan modal usaha ?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bantuan modal usaha Program Desa Binaan Gerdu-Taskin oleh Pokmas Industri Roti dan sekaligus mengetahui perkembangan Pokmas Industri Roti setelah mendapatkan bantuan modal usaha. Lokasi Penelitian ini adalah Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, dengan obyek penelitian difokuskan pada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Industri Roti sebanyak 14 (empat belas) industri roti yang telah mendapatkan pinjaman modal dari program tersebut. Metode pengambilan data dengan menggunakan metode “Angket atau Kuesioner” dan didukung dengan wawancara secara langsung, sedangkan metode analisis data dengan menggunakan metode “Analisis Deskriptif Kuantitatif”.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa : 1) Dengan digulirkannya Program Pengembangan Desa Model Binaan Gerdu-Taskin kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Swadaya Masyarakat Tahun 2005 di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan Pokmas industri roti, sebagai ”Produk Unggulan” desa tersebut; 2) Dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Pokmas industri roti telah mampu mengembangkan wilayah pemasaran produknya tidak hanya di Pasar Induk (Pasar Songgolangit), tetapi sudah hampir diseluruh Pasar Desa yang ada di Kabupaten Ponorogo, bahkan sampai ke luar kota, misalnya Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Madiun. Perkembangan usaha yang bagus tersebut juga berdampak pada masyarakat sekitar, yaitu tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga dapat membantu mengurangi angka penganguran di Kabupaten Ponorogo; 3) Meskipun dalam perjalanan usaha Pokmas industri roti di Desa Kalimalang telah menunjukkan perkembangan yang baik, tetapi tidak lepas dari permasalahan dan kendala usaha. Beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Pokmas industri roti tersebut antara lain adalah : a) Belum dimilikinya Ijin Usaha dan atau Ijin Kesehatan; b) Persaingan usaha dan peningkatan biaya bahan baku; c) Belum dimilikinya Jenset sebagai pengganti jika terjadi pemadaman listrik; dan d) Masih membutuhkan modal untuk mengganti peralatan produksi yang kurang layak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bantuan modal usaha Program Desa Binaan Gerdu-Taskin oleh Pokmas Industri Roti dan sekaligus mengetahui perkembangan Pokmas Industri Roti setelah mendapatkan bantuan modal usaha. Lokasi Penelitian ini adalah Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, dengan obyek penelitian difokuskan pada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Industri Roti sebanyak 14 (empat belas) industri roti yang telah mendapatkan pinjaman modal dari program tersebut. Metode pengambilan data dengan menggunakan metode “Angket atau Kuesioner” dan didukung dengan wawancara secara langsung, sedangkan metode analisis data dengan menggunakan metode “Analisis Deskriptif Kuantitatif”.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa : 1) Dengan digulirkannya Program Pengembangan Desa Model Binaan Gerdu-Taskin kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Swadaya Masyarakat Tahun 2005 di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan Pokmas industri roti, sebagai ”Produk Unggulan” desa tersebut; 2) Dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Pokmas industri roti telah mampu mengembangkan wilayah pemasaran produknya tidak hanya di Pasar Induk (Pasar Songgolangit), tetapi sudah hampir diseluruh Pasar Desa yang ada di Kabupaten Ponorogo, bahkan sampai ke luar kota, misalnya Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Madiun. Perkembangan usaha yang bagus tersebut juga berdampak pada masyarakat sekitar, yaitu tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga dapat membantu mengurangi angka penganguran di Kabupaten Ponorogo; 3) Meskipun dalam perjalanan usaha Pokmas industri roti di Desa Kalimalang telah menunjukkan perkembangan yang baik, tetapi tidak lepas dari permasalahan dan kendala usaha. Beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Pokmas industri roti tersebut antara lain adalah : a) Belum dimilikinya Ijin Usaha dan atau Ijin Kesehatan; b) Persaingan usaha dan peningkatan biaya bahan baku; c) Belum dimilikinya Jenset sebagai pengganti jika terjadi pemadaman listrik; dan d) Masih membutuhkan modal untuk mengganti peralatan produksi yang kurang layak.
(Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor : 008/SP2H/DP2M/III/2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar