Pengantar
Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel pengaruh (variabel independen) terhadap variabel terpengaruh (variabel dependen). Beberapa literature menyebut variabel independen sebagai variabel bebas dan variabel dependen sebagai variabel terikat. Tetapi secara jelas yang disebut variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Misalnya dalam persamaan konsumsi (C = a + b Y), diketahui bahwa besanya nilai konsumsi (C) dipengaruhi oleh jumlah pendapatan (Y). Dengan demikian yang disebut dengan variabel independen adalah Jumlah Pendapatan (Y) dan yang menjadi variabel dependen adalah Konsumsi (C). Yang perlu mendapatkan perhatian dalam menentukan variabel independen dan variabel dependen adalah jangan “perpaku” pada notasi dalam suatu persamaan regresi, karena masing-masing literature menggunakan notasi sendiri-sendiri.
Besarnya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dilihat dari nilai koefisien regresinya. Pengaruh tersebut perlu diukur dan jika variabel independen mempunyai nilai tertentu maka variabel dependen tidak selalu pasti berada dalam nilai tertentu, tetapi mempunyai kecenderungan untuk mencapai nilai tertentu.
Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk korelasi sederhana, yaitu hubungan antara dua variabel, maka koefisien korelasi disimbolkan “r”. Untuk menentukan kemungkinan hubungan antara dua variabel, misalnya antara variabel X dengan variabel Y, maka diperlukan penggambaran data ke dalam suatu diagram yang disebut dengan “Scatter Diagram” atau “Diagram Sebaran”. Kemungkinan yang dapat terjadi dapat digambarkan sebagai berikut.
Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel pengaruh (variabel independen) terhadap variabel terpengaruh (variabel dependen). Beberapa literature menyebut variabel independen sebagai variabel bebas dan variabel dependen sebagai variabel terikat. Tetapi secara jelas yang disebut variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Misalnya dalam persamaan konsumsi (C = a + b Y), diketahui bahwa besanya nilai konsumsi (C) dipengaruhi oleh jumlah pendapatan (Y). Dengan demikian yang disebut dengan variabel independen adalah Jumlah Pendapatan (Y) dan yang menjadi variabel dependen adalah Konsumsi (C). Yang perlu mendapatkan perhatian dalam menentukan variabel independen dan variabel dependen adalah jangan “perpaku” pada notasi dalam suatu persamaan regresi, karena masing-masing literature menggunakan notasi sendiri-sendiri.
Besarnya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dilihat dari nilai koefisien regresinya. Pengaruh tersebut perlu diukur dan jika variabel independen mempunyai nilai tertentu maka variabel dependen tidak selalu pasti berada dalam nilai tertentu, tetapi mempunyai kecenderungan untuk mencapai nilai tertentu.
Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk korelasi sederhana, yaitu hubungan antara dua variabel, maka koefisien korelasi disimbolkan “r”. Untuk menentukan kemungkinan hubungan antara dua variabel, misalnya antara variabel X dengan variabel Y, maka diperlukan penggambaran data ke dalam suatu diagram yang disebut dengan “Scatter Diagram” atau “Diagram Sebaran”. Kemungkinan yang dapat terjadi dapat digambarkan sebagai berikut.
Analisis Regresi Sederhana
Penyebutan regresi lnier sederhana karena dalam model yang diajukan hanya memasukkan satu variabel independen dan persamaannya berpangkat satu. Dengan demikian model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + b. X ( dalam beberapa literature ditulis Y = b0 + b1.X )
Keterangan :
Y : Variabel Dependen (variabel terikat)
X : Variabel Independen (variabel bebas)
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Untuk mendapatkan nilai a dan nilai b maka digunakan rumus sebagai berikut :
Penyebutan regresi lnier sederhana karena dalam model yang diajukan hanya memasukkan satu variabel independen dan persamaannya berpangkat satu. Dengan demikian model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + b. X ( dalam beberapa literature ditulis Y = b0 + b1.X )
Keterangan :
Y : Variabel Dependen (variabel terikat)
X : Variabel Independen (variabel bebas)
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Untuk mendapatkan nilai a dan nilai b maka digunakan rumus sebagai berikut :
Analisis Korelasi Sederhana
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan dari hubungan dua variabel. Sedangkan angka yang menunjukkan kuat tidaknya hubungan antara dua variabel disebut dengan koefisien korelasi yang dinotasikan dengan “r” (khusus untuk korelasi sederhana). Nilai koefisien korelasi adalah – 1 <= r <= 1. Jika r = – 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan negatif “sangat” erat Jika r = 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan positif “sangat” erat Jika r = 0, maka antara dua variabel tidak mempunyai hubungan Jika r semakin mendekati angka – 1 atau 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan yang kuat atau erat. Sedangkan jika r lebih mendekati ke angka 0, maka antara dua variabel mempunyai hubungan yang tidak kuat atau tidak erat. Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi digunakan rumus sebaagai berikut:
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan dari hubungan dua variabel. Sedangkan angka yang menunjukkan kuat tidaknya hubungan antara dua variabel disebut dengan koefisien korelasi yang dinotasikan dengan “r” (khusus untuk korelasi sederhana). Nilai koefisien korelasi adalah – 1 <= r <= 1. Jika r = – 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan negatif “sangat” erat Jika r = 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan positif “sangat” erat Jika r = 0, maka antara dua variabel tidak mempunyai hubungan Jika r semakin mendekati angka – 1 atau 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan yang kuat atau erat. Sedangkan jika r lebih mendekati ke angka 0, maka antara dua variabel mempunyai hubungan yang tidak kuat atau tidak erat. Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi digunakan rumus sebaagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar