Uji Kai Kuadrat dapat dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga datanya bersifat diskrit. Dalam uji Kai Kuadrat dihadapkan pada suatu pengujian apakah perbedaan antara frekuensi hasil observasi (diisimbolkan fO) dengan frekuensi yang diharapkan oleh peneliti (disimbolkan fh) dari sampel yang terbatas merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak. Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Kai Kuadrat (X²) sama atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu (dari tabel X²). Dengan kata lain Ho akan diterima jika harga X² lebih kecil dari X² dalam tabel, sebaliknya Ho akan ditolak jika harga X² lebih besar atau sama dengan X² dalam tabel.
Uji Kai Kuadrat dapat digunakan untuk menguji :
1. Uji X² untuk Perbedaan
2. Uji X² untuk Independensi
3. Uji X² untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit)
Sebagai rumus dasar dari uji Kai Kuadrat adalah : X² = Σ((Fo - Fh)² / Fh)
Fo : frekuensi hasil observasi dan Fh : frekuensi yang diharapkan.
Nilai Fh = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
Uji Kai Kuadrat untuk Perbedaan
Bentuk hipotesis (Ho) yang digunakan dalam hal ini adalah: “tidak terdapat perbedaan dari keadaan atau peristiwa dari kelompok sampel yang satu dengan kelompok sampel yang lain”. Sedangkan untuk Ha adalah: “terdapat perbedaan dari keadaan atau peristiwa dari kelompok sampel yang satu dengan kelompok sampel yang lain”. Jika banyaknya kelompok sampel adalah sebanyak k, maka untuk derajat kebebasan (goodness of fit) adalah k – 1 (digunakan untuk mencari nilai X² tabel).
Contoh :
Seorang perusahaan percetakan akan membeli mesin cetak sebanyak tiga mesin cetak. Berdasarkan penawaran terdapat tiga mesin cetak, yaitu merk A, B dan C. Untuk mengetahui kualitas dari tiga merk mesin cetak tersebut maka dilakukan pengujian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari mesin merk A diambil sampel sebanyak 100 lembar hasil cetakan dan ternyata yang rusak 12 lembar. Dari mesin merk B sampel hasil cetakan sebanyak 120 lembar yang rusak 15 lembar. Sedangkan mesin merk C dari sampel hasil cetakan sebanyak 100 lembar yang rusak 13 lembar. Jika tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95%, apakah ketiga mesin cetak tersebut mempunyai kualitas yang sama.
Jawab :
Hipotesis Statistik :
Ho : Tidak terdapat perbedaan kualitas antara mesin merk A, B dan C
Ha : Terdapat perbedaan kualitas dari ketiga merk tersebut (minimal terdapat dua merk yang berbeda kualitasnya)
Contoh :
Seorang perusahaan percetakan akan membeli mesin cetak sebanyak tiga mesin cetak. Berdasarkan penawaran terdapat tiga mesin cetak, yaitu merk A, B dan C. Untuk mengetahui kualitas dari tiga merk mesin cetak tersebut maka dilakukan pengujian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari mesin merk A diambil sampel sebanyak 100 lembar hasil cetakan dan ternyata yang rusak 12 lembar. Dari mesin merk B sampel hasil cetakan sebanyak 120 lembar yang rusak 15 lembar. Sedangkan mesin merk C dari sampel hasil cetakan sebanyak 100 lembar yang rusak 13 lembar. Jika tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95%, apakah ketiga mesin cetak tersebut mempunyai kualitas yang sama.
Jawab :
Hipotesis Statistik :
Ho : Tidak terdapat perbedaan kualitas antara mesin merk A, B dan C
Ha : Terdapat perbedaan kualitas dari ketiga merk tersebut (minimal terdapat dua merk yang berbeda kualitasnya)
ommmm,,,,aq sedang cari bahan untuk skripsi.judulq tentang uji komparasi chi square dan mann whitney U pada data prilaku pria pemakai alat pemakai alat kontrasepsi MOP di Kota Medan.menurut om,,,,,cocok gak?
BalasHapusto Frebriani, menurut saya yang perlu dipikir untuk meneliti tersebut dibutuhkan kategori dari masing masing item yang diteliti, misalnya kategori perilaku itu yang bagaimana. Jadi sebelum meneliti, konsep awal yang akan kita teliti harus jelas
BalasHapussalam kenal...
BalasHapussaya sedang menyusun skripsi tsntang hubungan rotasi pegawai terhadap motivasi kerja. untuk analis data pembimbing menyarankan memakai chi square, mohon pencerahannya..
tolong respon secepatnya
makasih sebelumnya
to Nurdin Basyarah, terima kasih udah mengunjungi blog saya. Masukan saya, kalau memakai chi-square tolong dibuat kategori dari variabel rotasi pegawai dan kategori motivasi kerja. Misalnya motivasi kerja dibagi 3 kategori: tinggi, sedang, rendah. Intinya tolong dikaji dulu variabel-variabel penelitiannya.
BalasHapusmohon bantuannya...
BalasHapusskripsi saya menggunakan angket yang diujikan dua kali, sebelum treatment dan setelah treatment, ke 36 responden yang sama. angket saya berupa multiple choice 35 items dengan 4 options jadi nilai yang diperoleh antara 1 sampai 4. untuk mengetahui adakah peningkatan antara hasil angket pertama dengan angket akhir apakah bisa menggunakan chi square yang nantinya menghasilkan 8 sel? terima kasih
nilai X (kuadrat) hitung yg 0,046 itu didapat dari mana? thanks
BalasHapusTo nanaskuning, banyak pilihan alat analisis, namun perlu perenungan mana yang lebih tepat. Pertama yang perlu dikaji pada saat menyusun kerangka berfikir, karena dari situ dapat diketahui tujuan penelitian mau apa. Untuk Chi Square bisa dipakai, atau pakai uji beda dua rata2 juga bisa. Sekalilagi tolong dipikirkan kembali tujuan penelitiannya.
BalasHapus