CONTOH KASUS
Suatu penelitian tentang “Pengaruh Pendapatan Keluarga per Hari (X1) dan Jumlah Anggota Keluarga (X2) terhadap Pengeluaran Konsumsi Keluarga per Hari (Y)”, menggunakan sampel sebanyak 10 keluarga. Hasil pengumpulan data diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas, maka :Suatu penelitian tentang “Pengaruh Pendapatan Keluarga per Hari (X1) dan Jumlah Anggota Keluarga (X2) terhadap Pengeluaran Konsumsi Keluarga per Hari (Y)”, menggunakan sampel sebanyak 10 keluarga. Hasil pengumpulan data diperoleh data sebagai berikut:
- Carilah nilai a, b1 dan b2 untuk persamaan regresi linier berganda
- Ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa Pendapatan Keluarga per Hari dan Jumlah Anggota Keluarga berpengaruh terhadap Pengeluaran Konsumsi Keluarga per Hari, dengan menggunakan Uji T dan Uji F pada taraf signifikan 5%
- Carilah nilai Koefisien Determinasi (R Kuadrat)
- Bagaimana kesimpulannya
Kesimpulan :
Berdasarkan Uji F, variabel pendapatan keluarga per hari dan jumlah anggota keluarga secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari. Sedangkan berdasarkan Uji T, variabel pendapatan keluarga per hari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari, tetapi untuk variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluargta per hari (pada taraf signifikan 5%). Hasil koefisien determinasi sebesar 84% yang menggambarkan sumbangan variabel pendapatan keluarga per hari dan jumlah anggota keluarga terhadap variasi variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari sebesar 84% dan sisanya sebesar 16% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel pendapatan keluarga per hari mempunyai pengaruh positif (b1 = 0,25) terhadap pengeluaran konsumsi keluarga per hari, artinya jika pendapatan keluarga per hari naik 10% maka akan menaikkan pengeluaran konsumsi keluarga per hari sebesar 2,5%. Sedangkan untuk variabel jumlah anggota keluarga mempunyai pengaruh negatif (b2 = - 0.47) artinya dengan semakin banyak anggota keluarga maka pengeluaran konsumsi keluarga per hari semakin turun (hal ini dimungkinkan, yaitu apabila dalam penelitian tersebut jumlah anggota keluarga yang bekerja dan mendapatkan penghasilan tidak dihitung. Disamping itu pendapatan keluarga hanya dihitung dari pendapatan orang tua saja. Oleh sebab itu, keakuratan alat pengumpulan data harus menjadi perhatian dalam suatu penelitian).
Berdasarkan Uji F, variabel pendapatan keluarga per hari dan jumlah anggota keluarga secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari. Sedangkan berdasarkan Uji T, variabel pendapatan keluarga per hari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari, tetapi untuk variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi keluargta per hari (pada taraf signifikan 5%). Hasil koefisien determinasi sebesar 84% yang menggambarkan sumbangan variabel pendapatan keluarga per hari dan jumlah anggota keluarga terhadap variasi variabel pengeluaran konsumsi keluarga per hari sebesar 84% dan sisanya sebesar 16% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel pendapatan keluarga per hari mempunyai pengaruh positif (b1 = 0,25) terhadap pengeluaran konsumsi keluarga per hari, artinya jika pendapatan keluarga per hari naik 10% maka akan menaikkan pengeluaran konsumsi keluarga per hari sebesar 2,5%. Sedangkan untuk variabel jumlah anggota keluarga mempunyai pengaruh negatif (b2 = - 0.47) artinya dengan semakin banyak anggota keluarga maka pengeluaran konsumsi keluarga per hari semakin turun (hal ini dimungkinkan, yaitu apabila dalam penelitian tersebut jumlah anggota keluarga yang bekerja dan mendapatkan penghasilan tidak dihitung. Disamping itu pendapatan keluarga hanya dihitung dari pendapatan orang tua saja. Oleh sebab itu, keakuratan alat pengumpulan data harus menjadi perhatian dalam suatu penelitian).